Judul : Uji Reliabilitas dan Validitas
link : Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Reliabilitas dan Validitas
Di pagi yang kelam, kongkong bertemu dengan si janjang (fiksi belaka):
kongkong : jang, aku mau nanya, aku kan udah tryout skala...
janjang : trus, aku harus bilang alif sampai wau gitu...
kongkong : ah, kamu...aku serius lo..
janjang : ok...ok...lanjutkan
Kongkong : aku udah tryoutkan, cuman aku bingung gimana sih caranya mau cari validitas dan reliabelitas...
janjang : kalo mau nguji validitas aku tau, tapi kalo mau beli tas di pasar kaget aja, murah kok
kongkong : maksud aku reliabilitas, om (nada kesal)...
janjang : iya, itu baru benar, baik aku akan menjelaskan, em...
Menurut Azwar (2009), validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauhmana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Senada dengan Suryabrata (2008) validitas instrumen didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam atau mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur.
Validitas dinyatakan secara empirik oleh suatu koefisien, yaitu koefisien validitas (Azwar, 2009). Dalam penelitian ini pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan uji validitas, yang biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, sebaliknya aitem yang memiliki harga atau kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah. Apabila aitem yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskrimnasi tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2008).
jadi kita dapat menggunakan tingkat kesahihan alat ukur atau syarat minimum untuk dianggap valid sebuah aitem adalah dengan nilai korelasi minimal rix 0,25, karena mempertimbangkan agar aitem yang lolos dapat mencukupi untuk penelitian. Jadi korelasi antara butir dengan skor total yang kurang dari 0,25 dinyatakan gugur atau tidak valid.
Kongkong : dari tadi kamu kok ngomongin tentang validitas trus, materi reliabelitasnya mana?
janjang : Kalo mau beli tas jangan ke toko sayur ya
Kongkong : materi tentang reliabilitas maksudku !
janjang : iya, aku lanjutkan nih...
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009).
Azwar (2008) mengemukakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1.00. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.
Berikut cara untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas melalui program SPSS:
1. yang pertama dan utama, kita harus menyiapkan tabulasi data dari skala penelitian kita, pada contoh ini saya mencoba untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dari skala prososial:
2. pilih menu Analize --> submenu Scale, kemudian pilih Reliability Analysis
3. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini, jika sudah silahkan pindahkan item skala penelitian ke kotak items dengan cara memblok seluruh aitem (Ctrl+A), kemudian tekan tombol yang berada ditengah kotak:
4. jika sudah dilakukan langkah 3, maka hasilnya seperti dibawah ini, dan pastikan model yang dipilih adalah Alpha (jika kita ingin menguji reliabilitas dengan koefisien alfa croncbach), kemudian pilih tombol statistics, dan centang scale if item deleted
5. terakhir, tekan pada tombol ok, dan tunggu beberapa saat hingga muncul output dari hasil proses analisis uji reliabilitas dan validitas yang kita lakukan tadi, untuk contoh outputnya seperti dibawah ini:
janjang : Baca dalam hati aja... baik kita akan interpretasi tabelnya
ingat, untuk nilai reliabilitas jika semakin mendekati 1.00 dapat dikatakan skala tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi, sedangkan semakin mendekati 0, berarti makin rendah reliabilitasnya. berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,654 lebih besar dari 0,500 artinya reliabilitas skala masih berada diatas standar, namun masih tergolong rendah.
kemudian untuk validitas aitem, kita gunakan batasan koefisien korelasi sebesar 0.30, jadi aitem yang memiliki nilai validitas yang dibawah 0.30, kita reduksi saja karena tidak layak untuk dijadikan instrumen untuk penelitian dan memiliki daya diskriminasi yang rendah.
janjang : Gimana? udah paham
Kongkong : yah, cuman kayak gitu doang, kalau gitu anak TK pun bisa
janjang : weleh (-_-), kalo nggak tau ilmunya, bisa bikin mual juga tuh
Demikianlah Artikel Uji Reliabilitas dan Validitas
Sekianlah artikel Uji Reliabilitas dan Validitas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Uji Reliabilitas dan Validitas dengan alamat link https://mengenalremajaislam.blogspot.com/2013/02/uji-reliabilitas-dan-validitas.html
0 Response to "Uji Reliabilitas dan Validitas"
Posting Komentar